Selasa, 14 Desember 2010

tugas ISD 2

KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan ke Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan makalah “Kondisi Mentawai pasca Tsunami” yang disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Sosial dasar ini.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing saya dan sejumlah pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini. Karena tanpa bantuan mereka saya yakin makalah ini tidak akan terwujud. Selama proses pengumpulan data sampai terwujudnya makalah ini. Dan saya yakin masih banyak kekurangan dan kesalahan di makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun saya harapakan, untuk dapat menyusun makalah yang jauh lebih baik lagi di masa depan.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi kita semua.








Depok 12, Desember 2010

Jonathan (53410776)




Daftar Isi

1.Pendahuluan
 1.1 latar belakang
 1.2 tujuan
2.Pembahasan
 2.1 Penyebab Tsunami
 2.2 Kronologi Tsunami di Mentawai
 2.3 Kondisi Mentawai pasca Tsunami
3.Penutup
 3.1 kesimpulan
 3.2 saran
4. Daftar pustaka










BAB. 1
Pendahuluan

1.1 latar belakang
Kata tsunami berasal dari bahasa jepang, tsu berarti pelabuhan, dan nami berarti gelombang. Tsunami sering terjadi Jepang. Sejarah Jepang mencatat setidaknya 195 tsunami telah terjadi.Pada beberapa kesempatan, tsunami disamakan dengan gelombang pasang. Dalam tahun-tahun terakhir, persepsi ini telah dinyatakan tidak sesuai lagi, terutama dalam komunitas peneliti, karena gelombang pasang tidak ada hubungannya dengan tsunami. Persepsi ini dahulu populer karena penampakan tsunami yang menyerupai gelombang pasang yang tinggi.
Tsunami dan gelombang pasang sama-sama menghasilkan gelombang air yang bergerak ke daratan, namun dalam kejadian tsunami, gerakan gelombang jauh lebih besar dan lebih lama, sehingga memberika kesan seperti gelombang pasang yang sangat tinggi. Meskipun pengartian yang menyamakan dengan "pasang-surut" meliputi "kemiripan" atau "memiliki kesamaan karakter" dengan gelombang pasang, pengertian ini tidak lagi tepat. Tsunami tidak hanya terbatas pada pelabuhan. Karenanya para geologis dan oseanografis sangat tidak merekomendasikan untuk menggunakan istilah ini.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain:
• Agar mahasiswa mengerti akan hubungan Teknik Informatika dengan masyarakat sosial.
• Agar mahasiswa mengerti bahwa manusia adalah mahluk sosial dalam kehidupan bermasyarakat, dan mahasiswa dapat mengembangkan sikap kritis dalam memcahkan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat.








BAB.2
Pembahasan
2.1 Penyebab Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
• Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
• Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
• Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun




2.2 Kronologi Tsunami di Mentawai
Awal mula terjadinya sunami mentawai berawal dari gempa berkekuatan 7,2 skala Richter (7,7 SR versi USGS) mengguncang kawasan Mentawai, Sumatera Barat, pada pukul 21.42 WIB, dimana gempa tersebut dinyatakan berpotensi tsunami, kemudian pada sekitar pukul 22.38 WIB, peringatan tsunami dicabut dan dinyatakan nihil.

Akan tetapi Seorang warga Australia melaporkan menjadi saksi peristiwa tsunami yang diperkirankan setinggi tiga meter yang terjadi setelah gempa Mentawai.
Warga australia tersebut bernama Rick Hallet yang kemudain membuat kesaksian kepada Nine Network dia berkata saat tsunami mentawai terjadi dia berada di kapal carteran yang mereka sewa untuk surfing saat dinding air berwarna putih menggulung mereka di perairan Pulau Mentawai, sekitar pukul 22.00 WIB.

Seperti pengakuan yang dimuat SkyNews Australia, Selasa 26 Oktober 2010, dimana gelombang hebat tersebut menyapu sebuah perahu lain ke arah kapal mereka, menabrakkannya, dan menyebabkan ledakan.sehingga mengakibatkan munculnya bola api di bagian belakang kapal.
Hallet mengaku, ia memerintahkan semua orang pergi ke dek teratas, melemparkan benda apapun yang bisa mengapung seperti papan selancar kemudian mereka terjun ke laut.
Beberapa tamu terbawa 200 meter ke arah pulau dan tinggal di atas pohon hingga diselamatkan perahu lain 90 menit kemudian.

2.3 Kondisi Mentawai pasca Tsunami
Korban tewas akibat gempa 7,2 SR yang berlanjut dengan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat, sudah mencapai 311 orang. Jumlah korban diprediksi terus bertambah karena masih banyak lokasi yang belum bisa ditembus tim evakuasi. berikut adalah kabar terkini tentang bencana tsunami mentawai.
Saat ini, tim evakuasi menggali kuburan massal untuk memakamkan para korban yang sudah teridentifikasi. Setidaknya, ada tiga titik kuburan massal untuk memakamkan ratusan jenazah. Sampai hari ini, Kamis 28 Oktober 2010, tim evakuasi yang sudah menyisir 15 dusun terus melakukan penguburan massal seiring ditemukannya jenazah demi jenazah. Sampai saat ini juga saya sendiri belum mendapatkan daftar nama korban tewas tsunami mentawai. begitu juga dengan tempat untuk mengirimkan bantuan korban tsunami mentawai yang diawali dengan gempa sekuat 7,2SR.
“Korban meninggal paling banyak berasal dari Desa Batumonga, Kecamatan Pagai Utara sebanyak 137 orang,” tulis laporan resmi BNPB, hari ini.
Di desa Batumonga, korban hilang tercatat paling banyak yakni sebanyak 319 orang dari total keseluruhan korban hilang 379 orang.
Tiga titik kuburan massal itu yakni di Desa Munte Baru-Baru, Pagai Utara, ada sekitar 87 jenazah. Kemudian di Desa Mahosai, Pagai Utara, sekitar 35 jenazah dan di Kecamatan Malakopak, Pagai Selatan, ada sekitar 50 jenazah dikuburkan secara massal.

Bab.3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Tsunami Mentawai adalah salah satu bencana alam yang memberikan kerusakan yang signifikan bagi warga Mentawai dan juga bagi Republik Indonesia.

3.2 Saran
Tsunami Mentawai memang sudah berakhir, tetapi kita tidak tahu bencana apa lagi yang akan melanda Indonesia di masa kedepannya. Oleh karena itu pemerintah Indonesia haruslah meningkatkan keamanan, seperti memasang alat pendeteksi tsunami, apalagi Indonesia adalah tempat bertemunya lempeng tektonik jadi sudah sepantasnya pemerintah bersiap-siap akan segala kemungkinan yang bisa terjadi.

Daftar pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Tsunami
http://jakarta45.wordpress.com/2010/10/27/bencana-alam-tsunami-mentawai-setinggi-3-meter/
http://kaskuz.us/search/bencana+alam+mentawai
http://sugengsetyawan.blogspot.com/2010/10/kronologi-tsunami-mentawai-gempa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar